Read more: http://impoint.blogspot.com/2013/02/cara-membuat-komentar-facebook-di-blogger.html#ixzz2S1VblPid Dilarang copy paste artikel tanpa menggunakan sumber link - DMCA Protected Follow us: @ravdania on Twitter | pemakan.worell on Facebook
Selamat datang di WardahBiotik.Blogspot.Com

Kejujuran Itu Indah

Friday 16 March 201214komentar


Masih lekang di benak kita kasus dari SDN Gadel 2 Surabaya yang mencuat karena seorang guru memaksa Al (putra dari Ibu Siami) untuk memberi contekan kepada teman-temannya saat UNAS pada 10-12 Mei 2011. Sedangkan ibu Al yaitu Ibu Siami yang protes pada pihak sekolah dan melaporkan guru tersebut karena anaknya disuruh gurunya untuk memberi tahu atau kasarnya “memberi contekan” kepada teman-temannya pada saat Ujian Nasional malah diusir warga karena Kejujuran yang ia pegang teguh. Ibu Siami sebenarnya tidak menginginkan anaknya berbuat Tidak Jujur sehingga tidak mengijinkan anaknya memberi contekan pada teman-temannya. Karena ingin berbuat Jujur, malah dari pihak sekolah tidak mendapatkan respon yang positif. Apakah seperti itu sikap yang harus diajarkan oleh pihak sekolah??? Apakah budaya mencontek itu suatu hal yang biasa di masyarakat kita???
Melihat peristiwa diatas kita sebagai orang tua, guru maupun siswa seharusnya bisa memberi contoh untuk selalu berbuat jujur. Dimana yang namanya sekolah adalah tempat bagi anak untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan apapun bentuknya walaupun tidak enak untuk dilakukan. Tapi kita tidak bisa menyalahkan sekolah tersebut karena yang patut disalahkan adalah individu yang sudah berusaha tidak jujur. Semoga kita sebagai penerus generasi masa depan bangsa selalu memegang Kejujuran Hingga akhir hayat nanti.
Bulan-bulan ini sudah mulai mendekati ujian akhir sekolah atau UJIAN NASIONAL (UNAS)  bagi semua kalangan siswa baik SD, SMP, maupun SMA yang menjadi momok bagi siswa, guru, maupun orang tua. Karena yang dikhawatirkan adalah ketakutan jika tidak lulus dan pada akhirnya tidak bisa masuk ke sekolah favorit yang diminati. sehingga orang tua berlomba-lomba mendaftarkan anaknya ke lembaga-lembaga bimbingan belajar yang memiliki ‘trik” atau cara jitu dan bisa menunjang akademis mereka dalam menghadapi UNAS. Dari pihak sekolah pun sering mengadakan try out (uji coba) Unas agar siswa-siswanya berhasil dalam menghadapi Unas. hal itu tentu saja membuat anak-anak jenuh dengan yang namanya Unas. karena mereka di ‘press’ atau bahasa kasarnya ‘ditekan’ agar bisa lulus seperti kemauan pihak sekolah dan orang tua, sehingga bisa masuk ke sekolah negeri favorit. Bahkan dari tahun ke tahun, ada sebagian siswa ataupun orang tua dengan mengatasnamakan KELULUSAN bisa melakukan apa saja atau dengan kata lain mengesampingkan Kejujuran untuk menghalalkan segala cara. Apakah hal ini menjadi pelajaran yang baik untuk dilakukan dan ditanamkan pada anak-anak kita??? Tentu hati kecil semua orang mengatakan Tidak. Karena yang namanya tidak jujur adalah perbuatan yang tidak pantas dilakukan, apalagi jika ada orang tua  yang rela mengeluarkan beberapa lembar rupiah demi menemukan Jawaban soal Unas untuk anaknya atau dari lembaga bimbingan belajar yang diikuti sudah mengetahui soal yang akan dikeluarkan pada Unas, kemudian membocorkan dengan istilah Kisi-Kisi yang biasa keluar di UNAS dari tahun ke tahun.
Melihat kondisi yang seperti itu, kita sebagai guru yang berusaha menanamkan kejujuran pada anak jadi bertambah berat tugasnya karena disisi lain, pihak orang tua tidak mendukung untuk berbuat jujur. Hal ini bisa mempengaruhi psikologis anak, karena di satu sisi, orang tua adalah panutan di rumah sedangkan di sekolah adalah guru sebagai panutan atau pengganti orang tua.
Menganalisa kebocoran yang sering terjadi dan tidak pernah ada solusinya, membuat kita bertanya-tanya. Kenapa hal tersebut selalu terjadi dan berulang-ulang? Padahal Dokumen Soal Unas Bersifat RAHASIA Milik Negara...Bagaimana bisa dokumen rahasia milik negara bisa BOCOR???? Siapa yang membocorkan??? Tapi hal itu tidak penting karena yang lebih penting adalah menanamkan Moral atau Akhlak Yang Baik pada anak sejak dini agar masa depan bangsa tidak amburadul seperti saat ini. Dimana para pejabat-pejabat sering terkait dengan kasus korupsi.....bukankah korupsi merupakan suatu ketidakjujuran??? Bagaimana kita bisa menanamkan kejujuran jika kita sebagai orang tua tidak menanamkan kebaikan atau “lemberi contoh” yang baik pada anak-anak sejak dini??? Memang dengan kejujuran mungkin kita tidak bisa mendapatkan “apa-apa” seperti “Jabatan”, “Pangkat” atau “Materi” tapi dengan kejujuran hidup kita menjadi Indah atau hidup kita bisa lebih tenteram dan tenang dengan nilai-nilai kejujuran.
Sebagai pendidik/guru maupun orang tua yang diberi amanah memang harus senantiasa sabar dan jujur dalam menanamkan kebaikan pada diri anak sejak dini. Apalagi zaman sekarang semua lebih mudah didapatkan anak untuk belajar selain dari lingkungan keluarga atau sekolah. Dimana orang tua tidak bisa ‘mengurung’ anak sepanjang hari di sekolah atau di rumah, karena anak-anak butuh lingkungan yang lain untuk berinteraksi sosial, sehingga pengaruh pendidikan bisa datang dari arah manapun. Asalkan sebagai orang tua kita bisa tetap mengontrol diri anak dan terus bisa memantau apa yang sudah dilakukan anak di luar rumah. Sebagai orang tua kita juga harus bisa memberi contoh yang baik tanpa harus menggurui atau hanya memberi perintah saja, dengan kata lain sebagai orang tua tidak hanya ‘menyuruh’ saja tapi bisa melaksanakan bersama-sama sebagai satu tim yang solid.
Karena pendidikan anak sejak dini akan selalu terekam sepanjang masa dalam ingatan anak-anak hingga ia dewasa suatu saat nanti. Bahkan mungkin nilai-nilai kejujuran atau kebaikan yang lain akan ditanamkan pada anaknya. Karena dinilai cara itulah yang bisa membawa semua orang bisa mendapatkan kesuksesan dan kebahagiaan yang abadi, baik di dunia maupun diakhirat nanti. Semoga Kejujuran Selalu Tertanam disetiap insan yang ada di muka bumi ini. Karena Jujur Itu Asyik (JuRaSik)
Share this article :

14 comments:

  1. dahsyat, memang jujur itu penting namun banyak orangtua yang kurang paham dengan bagaimana menanaman rasa jujur, tetap semangat Bu Wardah untuk mengkampanyekan Parenting dan karakter jujur di Masyarakat

    ReplyDelete
  2. ini baru wacana menarik tp sayang kalo berhenti dsni, langkah pasti bu wardah mengikuti jejak suami (aulia rahman pak guru) untuk menyebarkan virus parenting kepenjuru indonesia. Ane dukung tulisan sampean menjadi yg tbaik. Lian di ujung pulau garam (sumenep)

    ReplyDelete
  3. Memang harus diperjuangkan..SUKSES!!!

    ReplyDelete
  4. Semoga Sukses Selalu....Artikelnya Bagus Karena Guru-guru selalu mengajarkan Kejujuran pd Siswanya....Semoga Kejujuran Selalu ada dalam hati kita

    ReplyDelete
  5. Bagus Bu Artikel INi....Semoga Kejujuran Akan Selalu Dipegang Teguh Bagi Kita Semua

    ReplyDelete
  6. Semoga Sukses Bu Wardah...Kami Semua Selalu Mendukung Guru-Guru...Semoga Kejujuran Yang diajarkan Selalu KIta Pegang Teguh Hingga Akhir Nanti...

    ReplyDelete
  7. Saya Sering Melihat Ketidakjujuran disekitar Saya Bu, lalu Bagaimana caranya mengingatkan mereka?

    ReplyDelete
  8. Sarah Kakandara
    Sukses Ya Bu. Semoga Kejujuran Akan Selalu Ada Diantara Kami Hingga Nanti. Meskipun Saya Pernah Melihat Ketidakjujuran Itu Tetap Ada, Namun Bingung Bagaimana Caranya Menegur Mereka Karena Saya masih dianggap Anak Kecil

    ReplyDelete
  9. Terima Kasih Buat Semua Yang Telah Berkomentar Di Blog Saya. Semoga Kejujuran Tetap Selalu Dipegang Teguh.

    ReplyDelete
  10. B. Sumi N.
    Hendaklah kamu takut berkata dusta karena dusta itu menjauhkan kamu dari Iman. Orang yang berdusta itu tidak punya iman

    ReplyDelete
  11. Yusrana Caca
    'Jujurlah Selalu', itu yang selalu disampaikan oleh UMI dan AYAH...Biar hidup kita Barokah.

    ReplyDelete
  12. Ade Rosyida
    jujur itu indah... jadi harus dipertahankan !!

    ReplyDelete
  13. kejujuran adalah suatu sikap untuk kita terapkan dalam kehidupan sehari hari

    ReplyDelete
  14. Derika,
    Kejujuran adalah hal yang patut kita junjung tinggi

    ReplyDelete

Silahkan Beri Komentar Untuk Entri Ini Sebagai Tanda Persahabatan dan dukung artikel saya sebagai peserta ME-Awards 2013

 
Support : WardahBiotik
Copyright © 2013. Wardah Biotik - All Rights Reserved
Template Created by WardahBiotik
Proudly powered by Blogger