Bagaimana Nasib Mata Pelajaran TIK Dalam Kurikulum 2013

      Pada ajaran baru mendatang, tepatnya Juni 2013, para guru dan siswa akan menjalani kurikulum baru, yaitu kurikulum 2013. Namun dari sekarang, sosialisasi kurikulum sudah dipublikasikan. Semua guru TIK pasti bertanya-tanya bagaimana kurikulum 2013 terhadap mata pelajaran TIK, karena sangat santer terdengar jika TIK akan diintegrasikan ke semua mata pelajaran. Jadi TIK menjadi media semua mata pelajaran untuk jenjang SMP, sehingga anak-anak juga bisa mengenal teknologi dengan baik.

     Persepsi pemerintah menghilangkan atau mengintegrasikan TIK, karena beranggapan bahwa para peserta didik sudah mengenal lebih jauh teknologi seperti pemanfaat komputer, internet dan telekomunikasi. Bagi masyarakat perkotaan hal tersebut memang bukan isapan jempol belaka, akan tetapi bagi daerah terpencil dan kehidupan keluarga yang ekonomi kebawah hal tersebut bisa dikatakan awam bahkan buta teknologi.

      Jika diintegrasikan ke semua mata pelajaran, tentu hal tersebut menyangkut masalah "Mutu Guru" yang harus di "Update" untuk meningkatkan pengetahuan mereka dalam teknologi (IT). Tetapi masalah terebut bukanlah hal yang mudah, karena pemerintah harus menyiapkan banyak hal. Apabila mapel TIK diintegrasikan dengan mapel lain tidak menutup kemungkinan siswa SMP hanya bisa melihat guru menggunakan media TIK tanpa ada keahlian siswa dalam menggunakan media TIK. Dengan adanya mapel TIK berdiri sendiri, justru siswa sudah dibekali dalam menggunakan media TIK sebagai bahan mencari referensi pelajaran mapel lain. Bayangkan jika mapel TIK diintegrasikan dengan mapel lain, siswa SMP yang belum mengenal TIK tidak dapat memanfaatkan TIK (Internet) sebagai bahan referensi belajar siswa karena siswa tidak diajarkan secara khusus dalam penggunaan Internet.  Mungkin bisa bagi siswa di kota-kota besar yang sudah ditunjang dengan TIK tapi bagaimana siswa yang dengan keterbatasan memiliki komputer?. Jika melihat kurikulum 2013 yang hanya fokus pada mapel UN  padahal mapel TIK juga sangat menunjang dalam memberikan keahlian kelak setelah siswa akan melanjutkan ke jenjang SMA/SMK. Jadi siswa tidak kaget dengan hal baru (TIK) hanya di kelas SMA/SMK. Siswa sudah siap dengan mapel TIK jika di SMP/MTs sudah memperolehnya tinggal pendalaman materi / materi pengembangan TIK saja guna pembekalan setelah lulus SMA/SMK. Guru TIK juga sangat berperan demi kemajuan IT di sekolah masing-masing. Bagaimana nasib guru TIK SMP/MTs apabila mapel TIK tidak berdiri sendiri?

      Namun disisi yang lain, sebagai guru kita juga harus yakin, bahwa dengan adanya perubahan kurikulum, berarti kita juga mau berubah dalam semua hal, baik diri kita sendiri sebagai guru agar kualitas kita semakin baik dan bagi para siswa sendiri diharapkan dapat menjadi anak yang lebih kreatif, inovatif, dan berkarakter. Kami kira pemerintah sudah merumuskan yang terbaik untuk siswa agar masa depan Indonesia lebih baik. Kita sadari sistem pendidikan yang ada selama ini banyak kesalahan maka kita perbaiki dengan ini. Kita jadikan Kurikulum 2013 sebagai pintu gerbang ke arah perbaikan

     Perubahan kurikulum, membuat Bapak Mendikbud didatangkan ke berbagai lembaga pendidikan untuk menjelaskan bagaimana kurikulum 2013. Beberapa waktu lalu, tepatnya Sabtu, 16 Februari 2013 seluruh guru Muhammadiyah se Jawa Timur menghadiri sosialisasi kurikulum 2013 yang dijelaskan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh,agar para guru mengetahui bagaimana kurikulum 2013. 
      Mengawali sosialisasi tersebut, Mendikbud menjelaskan beberapa hal yang menjadi alasan dilakukan pengembangan kurikulum. Seiring dengan perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan, keterampilan, sikap, dan kebutuhan zaman. Untuk itu dibutuhkan fondasi yang kuat yang berakar pada kualitas pribadi penduduknya. Fondasi yang dimaksud adalah fondasi keilmuan dan sikap. Dari sisi keilmuan, dengan kurikulum 2013 ini, siswa akan diajak untuk observasi, bertanya, nalar, dan membangun jejaring. "Kalau sudah kuat (pribadinya), mau dibentuk apa saja mereka sudah siap," kata Bapak Nuh. 

Dari sisi sikap, yang paling penting adalah menanamkan Kejujuran. Karena akar penyakit sosial adalah ketidakjujuran, dan awal dari kesuksesan adalah Kejujuran. Setelah mendengarkan paparan Bapak Nuh, peserta dengan antusias menanyakan beberapa hal yang masih belum dipahami. Seperti misalnya, bagaimana nasib guru TIK yang mata pelajarannya ditiadakan dalam kurikulum 2013? Mendikbud menjawab, untuk guru TIK, mereka merupakan lulusan yang berlatar belakang tidak murni TIK. Mereka bisa memilih menjadi guru sesuai latar belakang pendidikan mereka.  Dari pernyataan Pak Nuh, tentu dalam hati tiap guru TIK pasti bertanya, Apakah mungkin guru yang memilih untuk kembali ke latar belakang masing-masing sesuai dengan lulusannya? Bukankah yang menentukan pihak sekolah yang berwenang?

    Secara keseluruhan, peserta yang hadir dalam sosialisasi ini menyambut baik adanya kurikulum 2013. Berbagai hal yang sempat membuat bingung karena informasi yang mereka dapat belum lengkap selama ini, telah terjawab. 

    Namun penjelasan dari Bapak mendiknas tidak cukup membuat guru TIK "Puas", karena jika TIK diintegrasikan, lalu bagaimana dengan nasib guru TIK yang berlatar belakang murni TIK???? Bukankah nantinya akan membuat guru TIK "Menganggur"? dan Bagaimana dengan guru TIK yang memiliki latar belakang “Bukan lulusan TIK”?. Namun Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Mohammad Nuh mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum pernah menyatakan ada mata pelajaran yang ditiadakan dalam perubahan kurikulum baru yang sedang dibahas. Namun seandainya itu terjadi, Nuh menjamin tidak bakal ada guru yang menganggur.

     Sekali lagi, pernyataan Pak Nuh di atas, tidak lantas membuat guru-guru TIK cukup puas. Sebelum pelaksanaan kurikulum di masing-masing sekolah diterapkan. Karena masing-masing sekolah punya kebijakan sendiri untuk menerapkan, apakah TIK diintegrasikan atau tetap berdiri sendiri ? Apalagi baru-baru ini dinyatakan bahwa "Ratusan ribu guru terancam akan kehilangan pekerjaannya karena adanya Kurikulum 2013. Sebab, dalam kurikulum itu ada beberapa mata pelajaran yang dihapuskan. Juru bicara Koalisi Revolusi Pendidikan Retno Listyarti mengatakan, mata pelajaran Teknologi Informasi dan Informasi (TIK) dihapus dalam kurikulum 2013",(http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/13/04/04/mkq0a5-koalisi-akibat-kurikulum-baru-ribuan-guru-terancam-menganggur).
Hingga detik ini, kita sebagai guru TIK tetap "galau" dengan adanya kurikulum 2013, karena kita tidak tahu bagaimana nasib mata pelajaran TIK ataupun guru TIK sendiri. Meskipun kebijakan kembali lagi kepada masing-masing tiap sekolah.

Semoga tulisan ini bermanfaat demi kemaslahatan guru TIK SMP di seluruh Indonesia(wu).